Rakyat Susah Cari Kerja, DPR Curiga SDM Tak Kompeten

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Zainul Munasichin, menyatakan kekhawatirannya terkait maraknya lowongan kerja yang tidak kunjung terserap. Dia menuding kualitas sumber daya manusia (SDM) saat ini belum siap mengisi posisi yang tersedia. Menurutnya, rendahnya kompetensi SDM menjadi salah satu penyebab utama ketidakserapan tersebut:
“Jangan‑jangan memang kita ini enggak siap SDM yang kompeten. Lowongan kerja banyak tetapi enggak keserap karena standar SDM kita ini enggak kompeten…”
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal pertama tahun 2025 mencatat total investasi mencapai Rp 486 triliun, namun tenaga kerja yang terserap hanya sekitar 600 ribu orang—artinya rata‑rata tiap pekerja ‘membutuhkan’ investasi senilai Rp 700 juta, menandakan dominasi investasi padat modal ketimbang padat karya. Zainul menganggap pentingnya pengalihan investasi ke sektor yang padat karya, seperti pertanian, manufaktur, dan UMKM, agar dampak terhadap ketenagakerjaan benar‑benar signifikan.
Berdasarkan data BPS kuartal I 2025: total pengangguran mencapai 7,28 juta orang (4,76 %), terbagi menjadi 2,42 juta lulusan SD–SMP, 2,03 juta lulusan SMA, 1,62 juta lulusan SMK, serta 1,01 juta lulusan perguruan tinggi, termasuk diploma dan sarjana . Selain itu, mayoritas tenaga kerja—sekitar 56,57 %—berada di sektor informal, sementara yang bekerja di sektor formal hanya 38,67 % . Kondisi ini menunjukkan tantangan struktural dalam penyerapan SDM.
Zainul juga menyoroti hambatan birokrasi dan iklim usaha yang tidak kondusif. Biaya tinggi dan lamanya perizinan, ditambah intervensi ormas, menjadi beban non-produktif yang mengurangi daya tarik proyek padat karya . “Kalau sektor hulunya tidak sehat, maka sektor hilir—yakni tenaga kerja—tidak akan ikut berkembang,” tegasnya.
#TP